Sabtu, 29 September 2012

Keutamaan Menuntut Ilmu (part 1)

Alhamdulillah, saat ini, kita merasakan suatu nikmat yang luar biasa, yang tidak semua orang mendapatkannya. Yaitu nikmat kesehatan, dan waktu luang. Namun, kita seringkali tidak mensyukuri nikmat yang Allah telah berikan tersebut, dengan memanfaatkan nikmat tersebut dengan baik. Banyak diantara kita yang tidak waktu luang yang kita miliki ini dengan baik, misal mehabiskan waktu kita dengan bermain game, browsing tidak jelas, ngorbrol yang tidak penting, bahkan mungkin malah menggunakan waktu luang terebut untuk bermaksiat. Na'udzubillahi min dzalik.


نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)



  وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" ( Ibrahim : 7 )



Semoga Allah selalu membimbing kita untuk dapat selalu bersyukur kepada-Nya dan tidak memasukkan kita kedalam  golongan orang-orang yang tidak bisa mensyukuri nikmat-Nya. Aamiin

Di zaman serba modern ini, banyak sekali hal-hal yang sangat memanjakan kita. Hal-hal tersebut seringkali membuat kita terlena dan akhirnya membuat kita terlena akan urusan-urusan dunia. Waktu luang yang kita miliki sering kali kita habiskan untuk bermain-main dengan fasilitas yang ada. Bahkan segala kerja keras kita, mungkin kita lakukan hanya untuk mencari uang, sehingga dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang ada. Kita sekolah, dari mulai tingkat TK sampai S1 atau S2, bahkan S3, untuk dapat mendapatkan pekerjaan yang baik. Kita ingin sekali mendapatkan pekerjaan yang baik, untuk mendapat uang yang banyak sehingga dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang ada. Hanya sebatas itu kah tujuan kita untuk hidup?

Minggu, 23 September 2012

Day n Night



Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?"


Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kimata. Sipakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak meperhatikan?"

Dan adalah karena rahmat-Nya, DIa jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

~ Al-Qasas : 71-73 ~

Minggu, 09 September 2012

Kisah Sebuah Racikan Omelette


Pagi ini, seusai aku melakukan lari pagi bersama seorang sahabat, aku menemukan sebuah pelajaran yang cukup menarik. Semua berawal dari Sebuah Racikan Omelette. Racikan omelette ini, mungkin merupakan hal yang sangat biasa. Bahkan, tidaklah bermanfaat, sebelum kita mengolahnya dengan menggorengnya. Namun, aku melihat sebuah keindahan dari sana. Semuanya berawal dari aspek, dari manakah kita melihat racikan omelette tersebut. Karena sesungguhnya, Allah menciptakan alam semesta dan seisinya ini tanpa ada satupun yang sia-sia. Semuanya akan barakah, ketika kita dapat mengolah/mengelolanya dengan baik.


Kemudian, bandingkan dengan uang yang ada dalam sebuah kotak infaq. Terlihat tidak indah, tidak teratur, dan kotor. Namun, kita tak bisa pungkiri tentang kebermanfaatan dari uang tersebut. Bahkan, orang pun rela berjuang keras, untuk berusaha mendapatkannya sebanyak-banyaknya. Sering kali, orang itu menghalalkan segala cara untuk bisa mendapakannya, dan lupa akan tujuan sebenarnya dari hidup yang ia miliki. Na'udzubillaah

Aku teringat sebuah kisah. Yaitu ada seseorang yang berdiri di teras lantai 5 di bagian depan rumahnya. Kemudian, ia pun melihat salah seorang sahabatnya lewat di depan rumahnya. Ia ingin memanggil temannya tersebut. Namun, karena tidak ingin mengganggu tetangga yang lain, ia mengurungkan diri untuk memanggil temannya dengan berteriak. Akhirnya, dia mempunyai sebuah ide, yaitu dia menggulung sebuah uang menjadi seperti batu, kemudian dia melemparkannya ke arah temannya tersebut. Dia melakukannya, dan uang tersebut tepat mengenai kepala temannya tersebut. Namun, yang dilakukan temannya adalah dia mengambil uang nya dan segera meninggalkan tempat itu.

Kemudian, di lain hari, kejadian tersebut kembali terjadi. Namun, dia tidak akan melakukan hal yang sama untuk memanggil temannya tersebut. Dia mengambil batu kecil yang ada di teras, kemudian dia melemparkannya ke arah temanya tersebut. Batu kecil tersebut tepat mengenai kepala temanya. Temannya merasa kesakitan dan segera mencari orang yang dengan sengaja melemparinya dengan batu kecil. Temannya itu pun melihat dirinya yang berdiri di teras lantai 5, kemudian temannya memarahinya. Temannya itu pun segera pergi meninggalkan tempat itu.



Kisah tersebut merupakan sebuah penggambaran dari kehidupan yang kita miliki sekarang ini. Allah SAW selalu menurunkan nikmat yang begitu banyaknya, sampai-sampai kita takkan bisa menyebutkan seluruhnya. Namun, apakah yang kita lakukan terhadap nikmat tersebut, apakah kita mensyukurinya sehingga semakin mengingatkan diri kita kepadanya? Ataukah malah semakin mebuat kita lalai dan terlena sehingga membuat kita semakin jauh dari-Nya?

Begitu juga, ketika Allah SAW memberikan sedikit ujian kepada kita berupa musibah. Apakah musibah tersebut dapat membuat kita bersabar, lebih mengingat Allah SAW, dengan lebih memohon pertolongan dan berserah diri kepada-Nya? Ataukah malah membuat kita putus asa dan pasrah, serta malah menyalahkan-Nya telah berbuat tidak adil karena menurunkan musibah kepada kita?


"Menakjubkan sungguh urusan orang beriman. Segala perkaranya adalah kebaikan. Dan itu tidak terjadi kecuali pada orang yang beriman. Jika mendapat nikmat ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Jika ditimpa musibah dia bersabar, dan sabar itu baik baginya"

~ H.R. Abu Dawud dan Trimidzi ~


Selasa, 07 Agustus 2012

Play With Arduino (part 3)


Semoga tidak bosan dengan ceritaku bersama Arduino ^^v. Setelah semua perlengkapan ada dan dapat berfungsi dengan baik, kemudian langsung melanjutkan ke step yang selanjutnya, yaitu belajar membuat sketch. Goal yang diberikan dosen untukku adalah dapat menjalankan motor stepper, dan juga dapat mengatur arah dan kecepatannya. Namun, aku tidak langsung belajar bagaimana bisa menjalankan motor stepper. Aku belajar bagaimana membuat sketch dari dasar. Mulai dari belajar menyalakan LED, membuat LED kedap-kedip, mengatur intensitas warna dari LED, mengatur kecepatan motor DC, dsb. Aku takkan menceritalam satu persatu sketch yang kubuat. Aku hanya akan ceritakan sebuah sketch yang menurutku menarik.

Ada sebuah metode yang digunakan untuk mengatur kecepatan sebuah motor DC, atau mengatur intensitas warna dari sebuah LED. Metode tersebut adalah PWM (Pulse Width Module). PWM tersebut berguna untuk mengatur daya yang masuk pada inputan suatu device. Dengan mengatur daya yang masuk pada sebuah motor DC atau sebuah LED, maka secara otomatis kita dapat mengatur kecepatan atau intensitasnya. Salah satu kegunaan PWM yang paling terasa adalah pada layar LED. Seperti yang kita ketahui, warna utama yang ada adalah merah (red), hijau (green), biru (blue), atau biasa disebut RGB. Dengan kombinasi ketiga warna tersebut, kita dapat menghasilkan seluruh warna yang ada. LED yang ada di sebuah layar LED adalah LED RGB yang dapat menghasilkan ketiga warna tersebut. Nah, dengan digunakannya PWM tersebut, maka kita dapat mengatur intensitas warna dari jenis warna utama. Dengan demikian, LED tersebut dapat menghasilkan warna yang kita inginkan. Masya Allah, itulah yang dinamakan keharmonisan.


"Ketika terdapat perbedaan dan kita berusaha untuk bekerja sama
dalam mencapai suatu tujuan,
Insya Allah, manfaat yang luar bisa yang akan kita dapatkan dari perbedaan itu."

Prinsip dasar yang digunakan pada metode PWM adalah mengatur duty cycle dari sinyal yang dikeluarkan ke suatu device. Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa sih duty cycle itu? (Ngga usah minder, kalau ngga tahu. Saya sebelumnya juga ngga tahu kok ^^). Duty cycle adalah perbandingan sinyal high dan sinyal low pada suatu sinyal tertentu dalam 1 gelombang. Jadi, misalkan saya set duty cycle suatu sinyal adalah 25%, maka pebandingan sinyal high dan dan sinyal low dalam 1 gelombang pada sinyal tersebut adalah 1:3. Saya tunjukkan sinyal yang saya set duty cycle-nya sebesar 50% pada proyek ini.


Alhamdulillah, saya sudah bisa untuk melakukan PWM. Step selanjutnya adalah belajar untuk menggerakkan motor stepper. Setelah saya bisa membuat sketch untuk menggerakan motor stepper, saya minta ijin kepada Pak Dosen untuk membeli motor stepper yang akan saya gunakan (sekalian minta uangnya, hehe). Namun, beliau berkata, "Beli motor steppernya dipending dulu aja, saya ada tugas tambahan buat kamu lebih urgen untuk diselesaikan". ("Hah, tugas tambahan . . . ???")

Bersambung . . .

Play With Arduino (part 2)



Setelah keluar dari Lab Manufaktur Elektronika tersebut, kata-kata yang keluar di pikiran saya adalah : “bingung”, “mau ngapain ni?”, “duh bisa ngga ya?”, dan kata-kata galau lainnya. Kemudian aku teringat tentang pengalaman kaderisasi yang aku ikuti sebagai seleksi Cakru Divisi Workshop HME. Disana, aku pernah menggunakan mikrokontroller, dengan menggunakan sismin dan didalamnya terdapat sebuah IC ATMega 32. “Arduino dan mikrokontroller kan ngga jauh beda. Arduino katanya lebih mudah. Masak pakai Arduino aja ngga bisa?” . Begitulah caraku aku menyemangati diri waktu itu. Akhirnya, aku mulai untuk bertanya tentang Arduino pada guru yang paling sabar di seluruh dunia. Guru yang akan selalu menjawab, sebanyak apapun pertanyaan yang kamu berikan. Yaitu Google ^^v. Disini, aku akan sedikit share sedikit ilmu yang telah aku dapat dari proyek ini. Semoga bermanfaat dan barakah.

Pertama-tama, aku akan kenalkan tentang Arduino terlebih dahulu. Arduino adalah suatu sistem mikontroler dan merupakan platform yang terdiri dari hardware dan software. Pada hardware Arduino tersebut, terdapat komponen utama yaitu sebuah IC/chip mikrokontroller dengan jenis AVR, dari perusahaan ATMEL. Arduino ini dirilis oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles pada tahun 2005 di Italia. Software yang digunakan untuk memrogram Arduino ini adalah software opensource. Dalam pemrogramannya, digunakan bahasa C/C++ yang sudah disederhanakan. Program yang akan dimasukkan ke Arduino lebih dikenal dengan nama sketch. Seperti itulah gambaran secara umum tentang Arduino.

Kemudian, apa aja sih yang perlu dipersiapkan untuk “bermain” Arduino? Tentu saja, yang paling utama yang perlu dipersiapkan untuk menggunakan Arduino adalah Arduino Board. Disini, ada banyak sekali jenis Arduino Board. Setiap jenis Arduino Board tersebut dibedakan atas spesifikasi, dan kegunaannya. Untuk lebih jelas masalah jenis-jenis Arduino Board, bisa dilihat langsung di web resminya, yaitu Official Arduino. Arduino Board yang aku gunakan dalam proyek ini adalah Arduino Board yang bukan produk asli Arduino.  Jadi, 2 orang perilis Arduino yang aku sebutkan diatas, mempersilakan semua orang dapat berkreasi dengan platform Arduino, tapi jangan menamakannya Arduino. Jadi, banyak sekali "Duino-duino" lain yang beredar disekitar kita, dan salah satunya adalah yang aku gunakan ^^v. Dari komponen yang digunakan dan letak posisi komponen yang ada, Arduino Board yang aku gunakan mirip dengan Arduino Board Uno.


Kemudian, untuk dapat memberikan sketch kepada Arduino, dibutuhkan sebuah kabel yang menghubungkan antara Arduino Board dengan PC/laptop. Kabel yang digunakan tersebut, tergantung dari Arduino Board yang digunakan. Untuk Arduino Board yang aku gunakan sekarang, dibutuhkan kabel Serial to USB. Jangan lupa untuk menginstall driver untuk kabel tersebut, agar kabel tersebut dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.


Perlengkapan utama lain yang perlu dipersiapkan adalah adaptor. Adaptor ini digunakan untuk memberikan daya kepada Arduino Board, sehingga dapat menyala dan dapat berfungsi dengan baik. Arduino Board ini, membutuhkan tegangan berkisar antara 7 - 12 Volt. Biasanya, digunakan tegangan sebesar 9 Volt.


Disamping perlengkapan hardware, untuk dapat menggunakan Arduino, dibutuhkan juga sebuah software yang digunakan untuk membuat sketch, dan juga mengupload sketch ke Arduino Board. Software tersebut dapat didownload secara gratis disini.

Itulah perlengkapan-perlengakapan yang wajib ada untuk dapat menggunakan Arduino. Dengan berbekal perlengkapan-perlengkapan tersebut, kita sudah bisa mengupload sketch ke sebuah Arduino. Namun, jika hanya menggunakan perlengkapan-perlengkapan itu saja, kita tidak bisa menguji sketch yang sudah kita buat dan memraktikkannya dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, tetap dibutuhkan perlengakapan-perlengkapan lain seperti breadboard, led, motor, dsb.

Alhamdulillah, dalam proyek ini, aku dapat menggunakan peralatan-peralatan tersebut secara cuma-cuma :). Semua biaya pengadaan perlengkapan tersebut, ditanggung oleh dosen. Inilah yang menjadi motivasiku untuk mengambil proyek ini. Aku dipaksa untuk belajar, dengan goal-goal yang ada, dan disediakan juga perlengkapan-perlengkapan yang kugunakan untuk belajar. Semoga Allah SWT menilai belajarku sebagai sebuah ibadah, dan semoga Allah SWT ridho atas apa yang kulakukan ini dan memberikan barakah di dalamnya. Aamiin.

Bersambung . . . 

Senin, 30 Juli 2012

Play With Arduino (part 1)


Alhamdulillah, beberapa waktu yang lalu, aku dihubungi oleh salah seorang dosen Elektronika ITB dimana semester lalu, aku duduk di kelasnya ketika mengambil mata kuliah elektronika. Beliau mengatakan bahwa ingin memberiku proyek. "Hah, proyek?". Padahal aku belum mahir dalam masalah ke-elektro-an. Ya sudah, ini bisa dijadikan pengalaman buatku, Insya Allah bisa menjadi langkah yang baik untuk bisa menjadi dosen (curi start kenalan lebih dekat ke dosen dan asisten-asisten, hehe), dan Insya Allah bisa untuk pemasukan buat persiapan menikah, haha.

Akhirnya, sore itu (Kamis, 12 Juli 2012) aku mendatangi lab beliau, yaitu Laboratorium Manufaktur Elektronika di Gedung PAU ITB, lantai 2. Ketika sampai di depan pintu lab tersebut, aku sempat merinding. Karena di atas pintu masuk lab itu terdapat tulisan cukup besar dengan tulisan "Laboratorium Manufaktur Elektronika" berwarna merah, dan kondisi lorong di sana cukup gelap. Selain itu, posisi lab itu memang diujung, sebelah timur laut, dan terlebih lagi, kabar angin yang sering didengar oleh mahasiswa ITB bahwa gedung PAU terkenal angker. Haha, sebenarnya bukan itu alasanku kenapa sempat merinding. Alasannya adalah karena aku belum pernah sekalipun diundang oleh seorang dosen secara personal, buat membahas suatu proyek, dan aku merasa belum punya kemampuan cukup disana.

Aku masuk ke kantor beliau, dan beliau langsung menjelaskan panjang lebar, deskripsi proyek yang akan dikerjakan. Dimulai dengan penjelasan tentang proyek mobil listrik nasional. ("Hah, aku disuruh bikin mobil?"). Beliau menjelaskan tentang potensi dan usaha mengembangkan mobil listrik nasional, yang beberapa hasilnya  dipamerkan di Sabuga, 8-11 Agustus 2012. Kemudian beliau menjelaskan bahwa mobil listrik ini, dosen elektronika bekerja sama dengan dosen power, dan dosen elektronika mendapatkan bagian dalam mengelola segala perangkat kelistrikan yang ada di mobil, seperti dashboard, lampu, power window, power stearing, Body Controll Module dan CAN (Controll Area Network). CAN adalah suatu sistem yang mengatur sinkronisasi segala perengkat kelistrikan yang ada. "Hah, aku disuruh bikin dashboard?"

Setelah mendengarkan penjelasan beliau tersebut, aku merasa tertarik, tapi juga semakin merinding. ("Emang aku bisa?") Kemudian beliau menanyakan tingkat berapakah aku, dan kujawab mau tingkat 3. ("Weloh, masa' ngajak, tapi ngga tahu kondisi yang mau diajak proyek?"). Kemudian beliau mengatakan bahwa biasanya yang ikut proyek itu tingkat 4. ("Waduh, gimana nih?") Kemudian beliau menanyakan masalah pengalaman mengenai mikro kontroller dan juga masalah honor. ("Kerja aja belum. Ngga tahu nanti kerjaanku beres apa ngga. Masa' udah bahas masalah honor?"). Melihat kompetensiku sekarang ini, lebih baik aku mengikuti segala keputusan dosen. Akhirnya, beliau memberiku tugas untuk membuat power window, dengan menggunakan Arduino.

Pada saat itu, beliau mengeluarkan dua buah board. Yang pertama adalah Arm, dan yang kedua adalah Arduino. Sampai sekarang, aku belum tahu kegunaan dan cara memakai Arm. Untuk Arduino, bentuknya seperti sismin-sismin biasanya dan Insya Allah aku bisa mempelajarinya. Goal pertama yang beliau berikan kepadaku adalah mengetahui cara menggunakan Arduino, dan akhirnya bisa menggerakkan motor stepper untuk power window. "Bismillah, semoga bisa . . . ! ! !"

Bersambung . . .

Selasa, 17 April 2012

The Existence of God, by Einstein






Professor : You are a Christian, aren’t you, son ?
Student : Yes, sir.
Professor: So, you believe in GOD ?
Student : Absolutely, sir.
Professor : Is GOD good ?
Student : Sure.
Professor: Is GOD all powerful ?
Student : Yes.
Professor: My brother died of cancer even though he prayed to GOD to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn’t. How is this GOD good then? Hmm?
(Student was silent.)
Professor: You can’t answer, can you ? Let’s start again, young fella. Is GOD good?
Student : Yes.
Professor: Is satan good ?
Student : No.
Professor: Where does satan come from ?
Student : From … GOD …
Professor: That’s right. Tell me son, is there evil in this world?
Student : Yes.
Professor: Evil is everywhere, isn’t it ? And GOD did make everything. Correct?
Student : Yes.
Professor: So who created evil ?
(Student did not answer.)
Professor: Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don’t they?
Student : Yes, sir.
Professor: So, who created them ?
(Student had no answer.)
Professor: Science says you have 5 Senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son, have you ever seen GOD?
Student : No, sir.
Professor: Tell us if you have ever heard your GOD?
Student : No , sir.
Professor: Have you ever felt your GOD, tasted your GOD, smelt your GOD? Have you ever had any sensory perception of GOD for that matter?
Student : No, sir. I’m afraid I haven’t.
Professor: Yet you still believe in Him?
Student : Yes.
Professor : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn’t exist. What do you say to that, son?
Student : Nothing. I only have my faith.
Professor: Yes, faith. And that is the problem Science has.
Student : Professor, is there such a thing as heat?
Professor: Yes.
Student : And is there such a thing as cold?
Professor: Yes.
Student : No, sir. There isn’t.
(The lecture theater became very quiet with this turn of events.)
Student : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don’t have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can’t go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.
(There was pin-drop silence in the lecture theater.)
Student : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?
Professor: Yes. What is night if there isn’t darkness?
Student : You’re wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light. But if you have no light constantly, you have nothing and its called darkness, isn’t it? In reality, darkness isn’t. If it is, well you would be able to make darkness darker, wouldn’t you?
Professor: So what is the point you are making, young man ?
Student : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.
Professor: Flawed ? Can you explain how?
Student : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good GOD and a bad GOD. You are viewing the concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can’t even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing.
Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your students that they evolved from a monkey?
Professor: If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.
Student : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?
(The Professor shook his head with a smile, beginning to realize where the argument was going.)
Student : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor. Are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?
(The class was in uproar.)
Student : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor’s brain?
(The class broke out into laughter. )
Student : Is there anyone here who has ever heard the Professor’s brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?
(The room was silent. The Professor stared at the student, his face unfathomable.)
Professor: I guess you’ll have to take them on faith, son.
Student : That is it sir … Exactly ! The link between man & GOD is FAITH. That is all that keeps things alive and moving.

By the way, that student was EINSTEIN.

Sabtu, 10 Maret 2012

Kepemimpinan



“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang apa/siapa yang di bawah kepemimpinannya. Kepala negara adalah pemimpin. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya. Seorang istri adalah pemimpin atas rumah suaminya dan anak suaminya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban) terhadap apa yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829)



1. Kepemimpinan, jabatan, kekuasaan, dan kedudukan tidak boleh diberikan kepada orang yang memintanya, berambisi untuk meraihnya, dan menempuh segala cara untuk dapat mendapatkannya


2. Orang yang paling berhak menjadi pemimpin, penguasa, dan memangku jabatan/ kedudukan adalah orang yang menolak ketika diserahkan kepemimpinan, jabatan dan kedudukan tersebut dalam keadaan ia benci dan tidak suka dengannya.


3. Kepemimpinan adalah amanah yang besar dan tanggung jawab yang berat. Maka wajib bagi orang yang menjadi pemimpin untuk memperhatikan hak orang-orang yang di bawah kepemimpinannya dan tidak boleh mengkhianati amanah tersebut.


4. Keutamaan dan kemuliaan bagi seseorang yang menjadi pemimpin dan penguasa apabila memang ia pantas memegang kepemimpinan dan kekuasaan tersebut, sama saja ia seorang pemimpin negara yang adil, ataukah bendahara yang terpercaya atau karyawan yang menguasai bidangnya.


5. Ajakan kepada manusia agar jangan berambisi untuk meraih kedudukan tertentu, khususnya bila ia tidak pantas mendapat kedudukan tersebut.


6. Kerasnya hukuman bagi orang yang tidak menunaikan kepemimpinan dengan semestinya, tidak memperhatikan hak orang-orang yang dipimpin dan tidak melakukan upaya optimal dalam memperbagus urusan kepemimpinannya

Minggu, 04 Maret 2012

Dimana rumahmu Nak?


Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus,untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu,Mustahil kuperoleh ridhaNya...

Rabu, 29 Februari 2012

Kisah Mus'ab Bin Umair




Mus’ab bin Umair adalah sahabat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam yang sangat berjasa dan menjadi teladan kepada umat Islam sepanjang zaman. Sebelum memeluk Islam, dia berperawakan lemah lembut, suka berpakaian kemas, mahal dan indah. Malah dia selalu bersaing dengan kawan-kawannya untuk berpakaian sedemikian. Keadaan dirinya yang mewah dan rupanya yang kacak menyebabkan Mus’ab menjadi kegilaan gadis di Makkah. Mereka sentiasa berangan-angan untuk menjadi isterinya.

Mus’ab sebenarnya adalah anak yang paling disayangi ibunya berbanding adik adiknya yang lain. Apa sahaja permintaannya tidak pernah ditolak. Oleh itu tidaklah mengherankan apabila ibunya begitu marah selepas mendapat tahu Mus’ab telah menganut Islam. Ibunya telah mengurung dan menyiksa Mus’ab selama beberapa hari dengan harapan dia akan meninggalkan Islam. Tindakan ibunya tidak sedikit pun menimbulkan rasa takut pada Mus’ab, sebaliknya dia tidak jemu-jemu membujuk ibunya memeluk Islam kerana sayang pada ibunya. Mus’ab membuat pelbagai usaha tetapi semua tindakannya hanya menambahkan lagi kemarahan dan kebencian ibunya.

Pada suatu hari Mus’ab melihat ibunya dalam keadaan pucat lesu. Dia pun menanyakan sebabnya. Kata ibunya, dia telah berniat di hadapan berhala bahwa dia tidak akan makan dan minum sehingga Mus’ab meninggalkan Islamnya. Mendengar jawaban ibunya, Mus’ab berkata kepada ibunya: “Andaikata ibu mempunyai seratus nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu demi satu, nescaya saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali”.

Mendengar jawaban Mus’ab yang begitu tegas dan berani, ibunya pun mengusir Mus’ab dari rumah, maka Tinggallah Mus’ab bersama-sama Rasulullah dan sahabat-sahabat yang sangat daif ketika itu. Untuk meneruskan kehidupannya, Mus’ab berusaha sendiri bekerja mencari nafkah dengan menjual kayu api. Apabila sampai berita ini kepada ibunya, dia merasa amat marah dan malu kerana kebangsawanannya telah dicemari oleh sikap Mus’ab. Adik-beradik Mus’ab juga sering menemui dan memujuknya supaya kembali menyembah berhala. Tetapi Mus’ab tetap mempertahankan keimanannya.

Sewaktu ancaman dan seksaan kaum Quraisy ke atas kaum Muslim menjadi-jadi, Rasulullah telah mengarahkan supaya sebahagian sahabat berhijrah ke Habysah. Mus’ab turut bersama-sama rombongan tersebut. Sekembalinya dari Habsyah, keadaan beliau semakin berubah. Kurus kering dan berpakaian compang-camping lantaran penyiksaan Quraisy ke atasnya. Keadaan itu menimbulkan rasa sedih di dalam hati Rasulullah. Kata-kata Rasulullah mengenai Mus’ab sering disebut-sebut oleh sahabat:, “Segala puji bagi bagi Allah yang telah menukar dunia dengan penduduknya. Sesungguhnya dahulu saya melihat Mus’ab seorang pemuda yang hidup mewah ditengah-tengah ayah bondanya yang kaya raya. Kemudian dia meninggalkan itu semua kerana cinta kepada Allah dan Rasul-Nya”.

Apabila ibu Mus’ab mendapat tahu mengenai kepulangannya, dia memujuk anaknya supaya kembali kepada berhala. Dia mengutuskan adik Mus’ab yang bernama Al-Rum untuk memujuknya. Namun Mus’ab tetap dengan pendiriannya. Bagaimanapun tanpa pengetahuan ibunya, Al-Rum juga sudah memeluk Islam tetapi dia merahsiakannya. Mus’ab, adalah orang pertama diutus oleh Nabi ke Madinah untuk berdakwah. Hasil dakwahnya, pada tahun tersebut 12 orang Madinah Masuk Islam dan bertemu dengan Nabi di Musim Haji untuk mengikat janji setia dengan Nabi(Perjanjian A’qabah 1). Pada tahun berikutnya 70 lagi orang Madinah masuk Islam dan datang ke Mekah di musim Haji untuk berjanji setia dengan Nabi (Perjanjian A’qabah 2). Kejayaan cemerlangnya inilah, pembuka jalan kepada Nabi dan para sahabat untuk berhijrah ke Madinah.

Sewaktu terjadi peperangan Uhud, Mus’ab ditugaskan memegang bendera-bendera Islam. Peringkat kedua peperangan telah menyebabkan kekalahan di pihak tentera Muslimin. Tetapi Mus’ab tetap tidak berganjak dari tempatnya dan menyeru: Muhammad adalah Rasul, dan sebelumnya telah banyak diutuskan rasul.


Ketika itu, seorang tentera berkuda Quraisy, Ibn Qamiah menyerbu ke arah Mus’ab dan menetak tangan kanannya yang memegang bendera Islam. Mus’ab menyambut bendera itu dengan tangan kirinya sambil mengulang-ulang laungan tadi. Laungan itu menyebabkan Ibn Qamiah bertambah marah dan menetak tangan kirinya pula. Mus’ab terus menyambut dan memeluk bendera itu dengan kedua-dua lengannya yang kudung. Akhirnya Ibn Qamiah menikamnya dengan tombak. Maka gugurlah Mus’ab sebagai syuhada’ Uhud.

Al-Rum, Amir ibn Rabiah dan Suwaibit ibn Sad telah berusaha mendapatkan bendera tersebut daripada jatuh ke bumi. Al- Rum telah berjaya merebutnya dan menyaksikan sendiri syahidnya Mus’ab. Al- Rum tidak dapat lagi menahan kesedihan melihat kesyahidan abangnya. Tangisannya memenuhi sekitar bukit Uhud. Ketika hendak dikafankan, tidak ada kain yang mencukupi untuk menutup jenazahnya. Keadaan itu menyebabkan Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan hingga bercucuran air mata baginda. Keadaannya digambarkan dengan kata-kata yang sangat masyhur:

"Apabila ditarik kainnya ke atas, bahagian kakinya terbuka. Apabila ditarik kainnya ke bawah, kepalanya terbuka. Akhirnya, kain itu digunakan untuk menutup bahagian kepalanya dan kakinya ditutup dengan daun-daun kayu."
Demikian kisah kekuatan peribadi seorang hamba Allah dalam mempertahankankebenaran dan kesucian Islam. Beliau jugalah merupakan pemuda dakwah yangpertama mengetuk setiap pintu rumah di Madinah sebelum berlakunya hijrah.

Kisahnya mempamerkan usaha dan pengorbanannya yang tinggi untuk menegakkan kebenaran. Semua itu adalah hasil proses tarbiyah yang dilaksanakan oleh Rasulullah.

Mus’ab telah menjadi saksi kepada kita akan ketegasan mempertahankan aqidah yang tidak berbelah bagi terhadap Islam sekalipun teruji antara kasih sayang kepada ibunya dengan keimanan. Mus’ab lebih mengutamakan kehidupan Islam yang serba sederhana berbanding darjat dan kehidupan serba mewah. Dia telah menghabiskan umurnya untuk Islam, meninggalkan kehebatan dunia, berhijrah zahir dan batin untuk mengambil kehebatan ukhrawi yang sejati sebagai bekalan akhirat.

Kisah Cinta Rasulullah, Ketika Sakaratul Maut


Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakaratul maut.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.  "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.  Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.  "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.  "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."  Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.  Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"  Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'ala ali muhammad. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.